Tlanakan (nb), Pimpinan Komisariat Ikatan Pelajar Putra dan Ikatan Pelajar Puteri Nahdhatul Ulama (PK. IPNU-IPPNU) SMA Ma’arif 1 Pamekasan menggelar tour religi ke sejumlah Asta Waliyullah di wilayah Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur.
Tour religi dilakukan di Asta Pendiri NU pertama di Pamekasan, R. KH. Sirajuddin bin Nasruddin bin Itsbat Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Ulum Bettet Pamekasan dan Asta Batu Ampar, Dusun Batu Ampar, Desa Pangbatok, kecamatan Proppo, Pamekasan Syekh Abu Syamsudin.
Pembina PK IPNU-IPPNU SMA Ma’arif 1 Pamekasan Ustad Abu Siri menyampaikan, bahwa kegiatan tour religi ke sejumlah waliyullah tersebut bertujuan untuk mengenalkan generasi muda terhadap pendiri NU pertama kali di Pamekasan. Dengan demikian, semangat ber-nu yang dimiliki peserta didiknya bisa tumbuh di dalam jiwanya.
“Pendiri NU pertama kali di Bumi Gerbang Salam yaitu R. KH. Sirajuddin bin Nasruddin bin Itsbat Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Ulum Bettet Pamekasan,” kata mantan DPRD Pamekasan itu kepada jurnalis nb.com, Rabu (8/9/2021).
Kata Ustad Busiri, usai ziarah pertama, rombongan dengan ciri khas berbusana batik tersebut langsung menuju ke Asta Syekh Abu Syamsudin, tepatnya di Dusun Batu Ampar, Desa Pangbatok, kecamatan Proppo, Pamekasan.
“Tujuan utama dari kegiatan ini yaitu agar anak-anak bisa meneladani perjuangan para wali Allah SWT, baik yang di Asta Bettet maupun yang di Batu Ampar, bahwa mereka semua adalah para pejuang penyebar Islam ahlussunnah wal jamaah,” papar mantan aktivis PMII itu.
Alumni PP Miftahul Ulum Bettet Pamekasan itu menuturkan, disela-sela kegiatan ziarah, dirinya menyempatkan untuk mengulas materi tentang ziarah kubur.
Ziarah kubur termasuk anjuran agama islam dan baik untuk dilakukan, yang tidak baik adalah melarang ziarah kubur. Sementara hukum ziarah kubur sendiri yaitu boleh.
“Jadi kalau tidak mau ziarah kubur tidak masalah karena itu bukan kewajiban tapi sifatnya baik. Artinya kegiatan ini merupakan tradisi keagamaan yang memiliki landasan hukum. Dan kegiatan ziarah kubur tersebut biasa dilakukan oleh orang Islam yang menganut paham ahlussunnah wal jama’ah,” jelas alumni Mahasiswa UIM itu.
“Selain itu, ziarah kubur merupakan salah satu cara orang NU untuk berdoa kepada Allah SWT melalui tawassul kepada para walinya atau orang sholehin, tapi bukan berarti kita menyembah kepada kuburan,” pungkasnya. (did).

