oleh Imam Thomank Mahasiswa stieba dan pengurus IPNU
Ada sebagian orang menyebut tuhannya dalam menulis dengan sebutan “Tuhan” ada juga menyebut dengan namanya “Allah” dan ada pula dengan sifatnya, “sang pengusa” bagiku itu tidak ada perbedaan yang menurunkan derajat penciptanya. seperti halnya seorang santri yang berpenampilan moderen, namun tidak menghilangkan sifat dan cirihasnya (Ahklaknya) sebagai santri. begitulah bentuk toleran yang mungkin penulis ingin sampaikan, dan besar kemungkinan penulis tidak hanya ingin menyampaikan tulisannya pada siap yang memiliki keyakinan yang sama. namun tidak ada bentuk kesalahan juga bagi dia yang secara tegas menyebutkan identitas ke yakinannya (agama) karna berbagai penulis mempunyai maksud yang berbeda, ada yang ingin memperkenalkan agamanya dengan cara tidak membahas ke yakinannya, ada yang dengan dalam menyampaikan ke religiannya dengan komplit untuk mengokohka pendiriannya. sebenarnya tujuan mereka sama. Ada yang ingin menarik diluar untuk kedalam ada yang mempertahankan di dalam untuk tidak keluar.

